Kepiting Dalam Baskom
Sore itu nelayan di tepi pantai telah usaidari pelayaran,
mereka menurunkan banyak kepiting. Sebagian kepiting ada yang di konsumsi
sendiri, ada juga yang dijual ke pasar atau di tempat pengepul. Nelayan memasukkan
kepiting itu ke dalam bakom. Sengaja nelayan tidak menutup baskom itu, tetapi
tak ada satupun kepiting yang lepas. Pantas saja tidak lepas, karena setiap
kepiting yang akan berhasil lepas, maka kepiting lain akan menariknya lagi. Kepiting-kepiting
tersebut tidak suka bila ada kepiting lain yang bisa lolos.
Seperti kata orang “susah melihat orang lain senang, dan
senang melihat orang lain susah”. Perilaku kepiting ini mirip seperti tingkah
laku manusia. Hal ini sering ditemukan dalam kejadian sosial, dimana ada seorang
yang tidak senang melihat ornag lain berhasil dan sukses dalam segala bidang. Orang
yang memiliki sifat seperti kepiting ini akan merasa iri, dengki bahkan
memiliki niat untuk menjatuhkannya.
Mereka akan menghalalkan segala cara untukmenjatuhkan
kesuksesan tersubut dengan cara:
1. Selelu
sibuk melihat orang lain sukses.
2. Selalu
mencari dan menyalahkan pihak lain diluar dirinya.
Dengan cara-cara seperti itu, maka orang yang tidak
suka akan mencari kesalahan, sekecil apapun kesalahan itu untuk menghancurkan
kesuksesa orang lain.
Bila tidak disadari kita akan menjadi monster yang
dapat menghantui diri sendiri, sebab kita akan merasa iri, dengki dan selalu
ingin menghancurkan kesuksesan orang lain. Sebaliknya bila kita selalu iri dan
dengki kepada keberhasilan orang lain, maka kita tidak akan mampu mendapatkan
kesuksesan yang dimliki orang tersebut.
Oleh karena itu janganlah menjadi orang yang seperti
kepiting selalu tidak suka melihat orang
lain senang, sebaliknya jadilah orang yang senang melihat orang lain sukses,
karena kita dapat belajar sukses dari kesuksesa orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar